OUTING SID TIM KOMPAK PROVINSI, KABUPATEN LUMAJANG DAN TRENGGALEK KE NGUMBUL

perwakilan DC KOMPAK Lumajang M. Rifki , DC KOMPAK Trenggalek Bovi, DC KOMPAK Pacitan Irwandi, Operator Desa, Perangkat dan Perwakilan KIM Pena desa Ngumbul.
kimpena.kabpacitan.id-Pekan lalu Pondok SIDea (Sistem Informasi Desa) mendapat kunjungan dari PM East Java Prov KOMPAK bersama Tim KOMPAK kabupaten Lumajang, Trenggalek dan Pacitan. Kedatangan mereka untuk berbagi cerita dan pengalaman seputar penerapan Sistem Informasi Desa (SID) di desa Ngumbul.
Kegiatan yang dikemas dalam Outing SID ini membahas seputar Pengelolaan Basis Data Terpadu (BDT) yang telah terintegrasikan ke Sistem Informasi Desa (SID). “Kedatangan kami berempat ke Desa Ngumbul ini untuk sharing pendapat, belajar penerapan SID di desa Ngumbul, karena kami menilai desa Ngumbul telah berhasil menerapkan SID dalam hal pelayanan, penguatan basis data, pemetaan Potensi, pemberdayaan, dan pemenuhan informasi warganya,” ungkap Agus Sarwo Edhi, PM East Java Prov KOMPAK.
Dalam sesi diskusi PM East Java Prov KOMPAK, Agus mengungkapkan, SID yang diterapkan di desa Ngumbul ini telah mampu mengintegrasikan Pengelolaan Basis Data Terpadu (PBDT) ke dalam SID. “Pengelolaan basis data inilah yang akan menjadi pintu masuk untuk pemetaan program, bagaimana pemerintah desa bisa memunculkan data wargannya yang miskin dan perlu disasar program, peran aktif perangkat desa dan masyarakatnya dalam mengupdate dan memfilter data juga akan menjadikan berbagai program kemiskinan lebih tepat sasaran,” imbuhnya.
Pernyataan tersebut ditanggapi pemerintah desa Ngumbul, Miskun, dirinya mengungkapkan bila pengelolaaan Basis Data Terpadu(PDBT) tersebut merupakan data mentah yang perlu dilakukan cek and ricek oleh pemerintah desa. “Setelah data BDT tersebut turun kami segera melakukan klarifikasi ke lapangan, kami lakukan validasi data secara door to door dengan dibantu perangkat desa dan warga, sehingga kami bisa menyakinkan kalau data yang kita validasi benar-benar valid dan bisa dijadikan pijakan untuk penyaluran program,” tandas Miskun.
Saat ini, lanjut Miskun, pemerintah desa telah mampu melakukan validasi data secara berjenjang. “Data-data tersebut terus kita lakukan update secara berkala setiap 6 bulan sekali, sehingga kita benar-benar memiliki data yang valid dan terupdate,” imbuhnya.
Diakui Miskun, saat ini pemerintah desa juga telah mampu melakukan mitigasi kebencanaan yang terkoneksi dengan SID. “Data-data kebencanaan, yang meliputi , data warga terdampak, lokasi terdampak, potensi rawan bencana serta tingkat kemampuan warga dalam hal kebencanaan semua bisa terintegrasikan kedalam SID, warga tidak perlu lagi takut kehilangan data-data penting ketika terjadi bencana karena semua data sudah terekam dalam SID, warga juga bisa belajar bagaimana menghadapi bencana dengan melihat berbagai tips cara menghadapi bencana yang bisa diakses di website desa dan website Kelompok Informasi Masyarakat (KIM),” jelasnya panjang lebar.
Lalu siapa yang berperan dalam pengelolaan data dan informasi ke dalam SID dan Website desa? pertanyaan tersebut terlontar dari M. Rifki DC KOMPAK kabupaten Lumajang. “Mengingat basis data merupakan hal yang sifatnya rahasia, utamanya terkait data kependudukan. Tentunya pengelolaan basis data ini harus terkelola secara benar dan teliti, ada ruang tersendiri yang secara konsisten melakukan upgrade dan validasi data, bagaimana pengelolaan itu dilakukan ?,” tanya Rifki.
Diakui pemerintah desa, pengelolaan basis data dilakukan oleh operator desa yang merupakan perangkat desa, sementara terkait dengan informasi pemerintah desa membuka ruang bagi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk mendudukan perannya sebagai agen informasi. “Ada bagian-bagian tersendiri yang melakukan pengelolaan data, sementara penggalian dan validasi data kita melibatkan unsur masyarakat, begitu juga dengan pengelolaan informasi yang tersaji di website desa, KIM kita berdayakan disitu,” timpal Miskun menanggapi.
Kedepan, rencananya pemerintahan desa-desa di Lumajang dan Trenggalek akan melakukan studi lapang ke desa Ngumbul untuk belajar penerapan Sistem Informasi Desa. Bahkan dalam waktu dekat Parlemen Australi juga akan berkunjung ke desa Ngumbul. “Rencana Parlemen Australia juga akan mengunjungi salah satu pilot project penerapan SID yang di dampingi KOMPAK, dan desa Ngumbul yang direkomendasikan untuk di kunjungi,” ungkap DC KOMPAK Pacitan Irwandi.
Kegiatan Outing SID ini berlangsung sekitar 2 jam yang diikuti oleh Agus Sarwo Edhi, PM East Java Prov KOMPAK,
perwakilan DC KOMPAK Lumajang M. Rifki , DC KOMPAK Trenggalek Bovi, DC KOMPAK Pacitan Irwandi, Operator Desa, Perangkat dan Perwakilan KIM Pena desa Ngumbul. (admin)