KIM harus Jadi Garda Terdepan dalam Mensukseskan Pesta berdemokrasi

Narasumber Webinar Sosialisasi Pemilihan serentak 2020 “Pemilih Cerdas Obyektif dan Rasional ” (dari kiri) Royke Diana Sari Ketua KPU Kota Pasuruan, Drs. Dikdik Sadaka, MM Koordinator IK Harkam Ditjen IKP Kominfo R.I , Nanang Rois Ketua FK KIM Jawa Timur, serta Bambang Wiliarto pemimpin redaksi Bisnis Surabaya.com) dengan moderator Akbar komedian dan artis Ibu Kota.

kimpena.kabpacitan.id-Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) harus mampu menjadi garda terdepan dalam membantu mensukseskan Pilkada serentah 9 Desember 2020 mendatang. Hal itu disampaikan Drs. Dikdik Sadaka, MM selaku Koordinator IK Harkam Ditjen IKP Kominfo RI saat menjadi pembicara dalam Webinar bersama 188 KIM Jawa Timur yang dilaksanakan dari kota Malang Kamis, (26/11).
Menurutnya, KIM harus mampu menjadi agen informasi yang obyektif dan konstruktif karena mereka dibentuk dan hadir ditengah-tengah masyarakat. “Peran KIM sangat dibutuhkan diera keterbukaan informasi saat ini , KIM lah garda terdepan dalam Pilkada nanti melaui peranya sebagai penyalur informasi yang akurat terhadap khalyak agar nantinya tidak terjadi disinformasi yang diterima publik,” tegasnya.
Didik juga berharap, KIM dapat aktif membantu mensukseskan pilkada serentak sesuai aturan dan protokol kesehatan, sehingga kegiatan Pilkada Serentak berjalan efektif dan Sehat.
Webinar yang digagas Kementrian Kominfo R.I ini dimoderatori oleh Akbar, Artis sekaligus komedian Ibu Kota dengan menghadirkan narasumber Royke Diana Sari Ketua KPU Kota Pasuruan, Drs. Dikdik Sadaka, MM Koordinator IK Harkam Ditjen IKP Kominfo R.I , Nanang Rois Ketua FK KIM Jawa Timur, serta Bambang Wiliarto pemimpin redaksi Bisnis Surabaya.com)
Sementara itu, Royke Diana Sari menyampaikan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ada beberapa perubahan salah satunya dengan adanya Si-Rekap, dimana Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) nantinya dapat memanfaatkan aplikasi Si-Rekap untuk memasukan data penghitungan surat suara dalam bentuk foto yang sebelumnya nomor hand phone milik KPPS sudah terdaftar di KPU, namun ia juga menambahkan jika hasil yang paling utama adalah hasil manual.
Tidak hanya itu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nantinya juga ada beberapa perubahan di antaranya Pemilih di TPS berjumlah 500, Pemilih yang hadir ke TPS akan diperiksa suhu badanya, pemilih juga akan difasilitasi sarung tangan, pemilih akan ditetesi tinta setelah menggunakan hak pilihnya.

Drs. Dikdik Sadaka, MM selaku Koordinator IK Harkam Ditjen IKP Kominfo RI saat menjadi pembicara dalam Webinar bersama 188 KIM Jawa Timur yang dilaksanakan dari kota Malang Kamis, (26/11).

Selain itu petugas KPPS harus terkonfirmasi sehat dengan dilakukan rapid test serta berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19, serta KPPS di berikan 1 Baju Hasmat.
“Tersedia Bilik Khusus bagi pemilih yang suhunya di atas 37. 3 drajat, sedangkan surat panggilan pemilih atau C-6 Kini Berganti C-pemberitahuan dengan di dalam ada pengaturan jadwal kedatangan” terang Royke panjang lebar.
Pihaknya juga menyampaikan peran KPUD dalam bagi penyediaan aksesibilitas bagi pemilih berkebutuhan khusus. Diakuinnya, Hak pilih merupakan hak universal yang dimiliki oleh setiap warga negara yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih. Kedisabilitasan yang disandang penyandang disabilitas, tidak menjadikan hilangnya hak pilih.
Nanang Rois Ketua FK KIM Jawa Timur, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, bahwa peran KIM sangat dominan ketika bersentuhan dengan aspek kehidupan bermasyarakat. Pilkada serentak ini menurutnya menjadi aspek dasar masyarakat dalam ikut menyemarakkan kontestasi. “KIM harus berperan aktif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, jangan sampai proses demokrasi Pemilukada serentak ini menjadikan peran KIM terbelenggu oleh keperpihakan, KIM harus netral dan bisa menjadi jalan tengah dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” tandas Nanang.
Dalam kesempatan webinar ini, KIM Pena juga ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Menurut Frend Mashudi Divisi Pengeolaan Informasi KIM Pena mengakui bahwasannya inilah momentum yang tepat bagi KIM untuk secara aktif berkontribusi dalam memberikan literasi yang konstruktif bagi masyarakat. “Ketika gerak tatap muka kita dibatasi akibat dampak pandemi, dan pemerintah membuka ruang yang luas bagi penyampaian informasi di ruang maya, inilah momentum yang tepat untuk secara aktif memberikan kontrubusi positif bagi proses demokrasi kita, mari kita manfaatkan ruang itu untuk berdiskursus, berdialektika dan saling bertukar informasi,” tukas Frend.
Dirinya berharap, KIM bisa menjadi filter bagi masyarakat dalam menerima informasi. “Seyogyanya KIM bisa menjadi contoh bagaimana mengolah informasi menjadi sajian yang informatif dan konstruktif bagi khalayak. Karena KIM ini hadir dari dan untuk masyarakat,” tandasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *