Gempa 5,8 SR Guncang Gunungkidul, Terasa hingga Pacitan

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam siaran Persnya menjelaskan penyebab terjadinya gempa berkekuatan 5,8 SR yang mengguncang Gunungkidul pada Rabu (29/8).

kimpena.kabpacitan.id– Dinihari Kabupaten Gunungkidul DI Yogyakarta diguncang gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter. Goncangan itu cukup membuat warga Kabupaten Pacitan mengalami kepanikan. Di sejumlah Kecamatan di Pacitan, gempa bumi cukup terasa, seperti di Kecamatan Tulakan, Donorojo, Punung, Arjosari hingga Tegalombo.
“Kendati hanya terjadi beberapa detik namun cukup membuat kita panik dan berhamburan keluar rumah,” ungkap Ai Rohimah, warga dusun Krajan Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan, Rabu (29/8) dinihari.
Sesaat setelah kejadian, informasi gempa Gunungkidul disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat akun Twitter mereka, @infoBMKG, Rabu (29/8/2018). Gempa berada di 112 km barat daya Gunungkidul. Kedalaman gempa 10 km. Belum diketahui dampak gempa yang terjadi sekitar pukul 01.36 WIB itu. “Tidak berpotensi tsunami,” ujar BMKG.
Dari catatan BMKG, gempa yang terjadi pukul 01.36 WIB itu terasa hingga Bantul, kota Yogyakarta, Karanganyar Jawa Tengah dan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Gempa juga terasa di Kabupaten Banjarnegara Jateng, Magelang dan Kabupaten Purworejo Jateng dan Jawa Timur.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya Rabu (29/8/2018) mengatakan bahwa bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),”kata Rahmat.
Dia menuturkan berdasarkan hasil analisis update BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,2.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,93 LS dan 110,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 62 km.
Rahmat mengatakan dampak gempabumi berdasarkan Shakemap BMKG dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Bantul II SIG-BMKG (III MMI), Jogjakarta, Karanganyar, Karang Kates II SIG-BMKG (II-III MMI), Purworejo, Trenggalek, Wonogiri I SIG-BMKG (II MMI), Sawahan, Banjarnegara dan Magelang I SIG-BMKG (I-II MMI).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,”ujarnya.
Lebih lanjut, Rahmat menuturkan hingga pukul 02:00 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,”pungkasnya. (admin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *